Minggu, 10 Februari 2019

Gowes d' BROMO

                                                    Gowes tipis tipis di Bromo
Bareng Pak Sahrudin, Cak Lucky, Pak Maman, Neko Casbon, Samsul Pono, Sugianto, Adnan, Supriyanto , Ato' Jupred


Gunung Bromo (dari bahasa SanskertaBrahma, salah seorang Dewa Utama dalam agama Hindu) atau dalam bahasa Tenggerdieja "Brama", adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa TimurIndonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah kabupaten, yakni Kabupaten ProbolinggoKabupaten PasuruanKabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

 Gowes Kami ke Bromo dari Pandaan melalui kota Malang  masuk melalui  tumpang kemudian masuk Desa GUBUGKLAKAH di sepanjang jalur ini banyak juga wisata alam lain ,, ada coban trisula dan coban pelangi ..juga ada coban bidadari,  lalu  melalui desa yang sangat indah yaitu desa wisata Ngadas  dari sini anda akan menjumpai pertigaan jalan di mana ke arah selatan akan memasuki Ranu Pane (ke arah Gunung Semeru) dan ke arah utara anda memasuki lautan pasir Bromo yang berada di punggung Gunung Bromo sebelah selatan. Pertigaan tersebut bernama Jemplang.



   Perjalanan diawali dengan menuruni bukit yang kemudian disambut dengan padang rumput yang lama kelamaan berganti menjadi lautan pasir. Jalan ini akan mengitari Gunung Bromo melewati lautan pasir selama kurang lebih 3 jam. Jalur ini sebenarnya tidak terlalu curam dan dapat dilalui sepeda motor, namun memerlukan jiwa petualang karena jalurnya yang masih jarang dilewati dan tidak ada satupun persinggahan maupun rumah penduduk. Kita akan benar- benar disuguhkan dengan perjalanan yang sangat menantang. Namun anda akan diganjar dengan rahasia Bromo yang lain, yang sangat jarang dilihat wisatawan, yaitu padang ruput sabana dan bunga yang sangat luas berada di balik Gunung Bromo. Sungguh pemandangan yang berkebalikan pada sisi utaranya yang gersang dan berdebu. Namun perlu diingat, sebaiknya jangan melalui jalur ini pada malam hari dan atau dalam cuaca yang berkabut. Jalur tidak akan terlihat dalam kondisi seperti ini.

    Dalam Perjalanan Kami pagi itu desertai dengan hujan rintik rintik dan cenderung sedikit berkabut
Pandangan sangat terbatas jadi harus pelan pelan ditambah jalanan yang menurun lepas dari Jemplang Menuju Padang rumput Bukit Teletubis, Terbayarkan sudah perjalan kami yang sangat melelahkan dengan pemandangan yang sangat indah , hamparan rumput yang hijau dan gunung serta bukit .. setelah melakukan persiapan kami pun siap untuk menyusuri bromo .


     Beruntung sekali gowes kami hari itu di bromo , karena hujan sudah redah dan juga jika gowes saat musim hujan dibromo sangat enak karena pasir di bromo menjadi padat sehinggah roda sepeda jadi lancar melibas jalur padang pasir .. pagi itu sedikit berkabut dengan hawa dingin menusuk tulang..
Gowes di Bromo sangat menyenagkan Gess walaupun dingin namun pemandanganya sangat Indah , jadi pingin gowes ke bromo lagi ,,,  next...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar